Candi Borobudur tahun 1814
Candi Borobodur adalah monumen
Budha terbesar di dunia. Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa
Syailendra pada tahun 824. Candi Borobudur dibangun 300 tahun sebelum Angkor
Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa.
Candi Borobudur memiliki luas
123x123 m² dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk.
Bentuk candi ini beraksitektur Gupta yang mencerminkan pengaruh India. Setelah
berkunjung ke sini Anda akan memahami mengapa Borobudur memiliki daya tarik
bagi pengunjung dan merupakan ikon warisan budaya Indonesia.
“candi ini seakan puzzle raksasa yang
tersusun dari 2 juta balok batu vulkanik, dipahat sedemikian rupa sehingga
saling mengunci satu dengan yang lain. “
Lembaga internasional dari PBB
yaitu UNESCO mengakui sekaligus memuji Candi Borobudur sebagai salah satu
monumen Budha terbesar di dunia. Di Candi ini ada 2672 panel relief yang
apabila disusun berjajar maka panjangnya mencapai 6 km. Ansambel reliefnya merupakan
yang paling lengkap di dunia dan tak tertandingi nilai seninya serta setiap
adegannya adalah mahakarya yang utuh.
Sejak pertengahan abad ke-9
hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat peziarah umat Budha dari
China, India, Tibet, dan Kamboja. Candi Borobudur menjadi salah satu jejak
sejarah paling penting dalam perkembangan peradaban manusia. Kemegahan dan
keagungan arsitektur Candi Borobudur merupakan harta karun dunia yang
mengagumkan dan tak ternilai harganya.
Borobudur terdiri dari 1460 panel
relief dan 504 stupa. Namun, panel yang selama ini terlihat ternyata belum
lengkap karena ada 160 panel yang sengaja ditimbun karena reliefnya dianggap
vulgar dan cabul. Panel-panel itu terletak di bagian paling bawah, berisi
adegan Sutra Karmawibhangga (hukum sebab-akibat). Ada pula yang menyatakan
bahwa penimbunan bagian bawah tersebut untuk menguatkan bagian pondasi yang
sejak awal ditemukan sudah sangat rusak.
Candi Borobudur dibangun selama
75 tahun di bawah pimpinan arsitek Gunadarma dengan 60.000 meter kubik batuan
vulkanik dari Sungai Elo dan Progo yang terletak sekitar 2 km sebelah timur
candi. Saat itu sistem metrik belum dikenal dan satuan panjang yang digunakan
untuk membangun Candi Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan
ibu jari dan jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar
dagu.
Berdasarkan prasasti Karangtengah
dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memperkirakan pendiri Borobudur
adalah raja Mataram kuno dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga, dan
membangunan candi ini sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat
diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur
diperkirakan memakan waktu setengah abad.
Pada awalnya, candi ini
diperkirakan sebagai tempat pemujaan. J.G. de Casparis memperkirakan bahwa
BhÅ«mi SambhÄra BhudhÄra dalam bahasa Sansekerta yang berarti "Bukit
himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli
Borobudur. Sebagian sejarawan juga ada yang menyatakan bahwa nama Borobudur ini
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "Vihara Buddha Uhr” yang artinya
“Biara Buddha di Bukit”.
Candi ini berada di Jawa Tengah,
di puncak bukit menghadap ke sawah yang subur di antara bukit-bukit yang
renggang. Cakupan wilayahnya sangat besar, yakni berukuran 123 x 123 meter.
Candi Borobudur ternyata dibangun di atas sebuah danau purba. Dulu, kawasan
tersebut merupakan muara dari berbagai aliran sungai. Karena tertimbun endapan
lahar kemudian menjadi dataran. Pada akhir abad ke VIII, Raja Samaratungga dari
Wangsa Syailendra lantas membangun Candi Borobudur yang dipimpin arsitek
bernama Gunadharma hinggga selesainya tahun 746 Saka atau 824 Masehi.
“monumen ini merupakan sebuah arsitektur
Budha yang menakjubkan dan terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di
Kamboja. “
Luas bangunan Candi Borobudur
ialah 15.129 m² yang tersusun dari 55.000 m³ batu, terdiri dari 2 juta
potongan batu-batuan. Ukuran batu rata-rata 25 x 10 x 15 cm. Panjang potongan
batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton.
Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang
merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel
masing-masing 2 meter. Jadi kalau rangkaian relief itu dibentangkan maka kurang
lebih panjang relief seluruhnya mencapai 3 km. Candi ini memiliki 10 tingkat,
dimana tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar, sedangkan tingkat 7-10 berbentuk
bundar. Arca yang terdapat di seluruh bangunan candi berjumlah 504 buah.
Sedangkan, tinggi candi dari permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya
42 meter, namun sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir. Bagian
paling atas di tingkat ke-10 terdapat stupa besar berdiameter 9,90 m, dengan
tinggi 7 m.
“Candi Borobudur mirip bangunan piramida
Cheops di Gizeh Mesir, bedanya, Borobudur memiliki pola kepunden berundak. “
Arsitektur dan bangunan batu candi ini sungguh tiada bandingannya. Candi ini dibangun tanpa menggunakan semen. Strukturnya seperti sebuah kesatuan deretan lego yang saling mengukuhkan dan dibuat bersamaan tanpa lem sedikitpun.
Sir Thomas Stanford Raffles
menemukan Borobudur pada tahun 1814 dalam kondisi rusak dan memerintahkan
supaya situs tersebut dibersihkan dan dipelajari secara menyeluruh. Keberadaan
Borobudur sebenarnya telah diketahui penduduk lokal di abad ke-18 dimana sebelumnya
tertimbun material Gunung Merapi.
Proyek restorasi Borobudur secara
besar-besaran kemudian dimulai dari tahun 1905 sampai tahun 1910. Dengan
bantuan dari UNESCO, restorasi kedua untuk menyelamatkan Borobudur dilaksanakan
dari bulan Agustus 1913 sampai tahun 1983. Candi ini tetap kuat meski selama
sepuluh abad tak terpelihara.
Tahun 1970-an Pemerintah
Indonesia dan UNESCO bekerja sama untuk mengembalikan keagungan Borobudur.
Perbaikan yang dilakukan memakan waktu delapan tahun sampai dengan selesai dan
saat ini Borobudur adalah salah satu keajaiban dan harta Indonesia dan dunia
yang berharga.
Berbagai disiplin ilmu
pengetahuan terlibat dalam usaha rekonstruksi Candi Borobudur yang dilakukan
oleh Teodhorus van Erp tahun 1911, Prof. Dr. C. Coremans tahun 1956, dan
Prof.Ir. Roosseno tahun 1971. Kita patut menghargai usaha mereka memimpin
pemugaran candi mengingat berbagai kendala dan kesulitan yang dihadapi tidaklah
mudah. Tahun 1991 akhirnya Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh
UNESCO.
Candi Borobudur dihiasi dengan
ukiran-ukiran batu pada reliefnya yang mewakili gambaran dari kehidupan Budha.
Para arkeolog menyatakan bahwa candi Borobudur memiliki 1.460 rangkaian
relief di sepanjang tembok dan anjungan. Relief ini terlengkap dan terbesar
di dunia sehingga nilai seninya tak tertandingi. Pembacaan cerita-cerita
relief ini senantiasa dimulai dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di
setiap tingkatnya. Cerita dimulai dari sebelah kiri dan berakhir di sebelah
kanan pintu gerbangnya.
Monumen ini adalah tempat suci dan tempat berziarah kaum Budha. Tingkat sepuluh candi melambangkan tiga divisi sistem kosmik agama Budha. Ketika Anda memulai perjalanan mereka melewati dasar candi untuk menuju ke atas, mereka akan melewati tiga tingkatan dari kosmologi Budhis dan hakekatnya merupakan “tiruan” dari alam semesta yang menurut ajaran Budha terdiri atas 3 bagian besar, yaitu: (1) Kamadhatu atau dunia keinginan; (2) Rupadhatu atau dunia berbentuk; dan (3) Arupadhatu atau dunia tak berbentuk.
Monumen ini adalah tempat suci dan tempat berziarah kaum Budha. Tingkat sepuluh candi melambangkan tiga divisi sistem kosmik agama Budha. Ketika Anda memulai perjalanan mereka melewati dasar candi untuk menuju ke atas, mereka akan melewati tiga tingkatan dari kosmologi Budhis dan hakekatnya merupakan “tiruan” dari alam semesta yang menurut ajaran Budha terdiri atas 3 bagian besar, yaitu: (1) Kamadhatu atau dunia keinginan; (2) Rupadhatu atau dunia berbentuk; dan (3) Arupadhatu atau dunia tak berbentuk.
Seluruh monumen itu sendiri
menyerupai stupa raksasa, namun dilihat dari atas membentuk sebuah mandala.
Stupa besar di puncak candi berada 40 meter di atas tanah. Kubah utama ini
dikelilingi oleh 72 patung Budha yang berada di dalam stupa yang berlubang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar