Sabtu, 10 November 2012

KAMPUNG INGGRIS PARE


Pare, Kediri - Nama Kediri cukup banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia melalui salah satu perusahaan rokok terbesar se-asia tenggara yang bertempat di kota diwilayah jawa timur tersebut. Namun kediri juga dikenal sebagai salah satu surga bagi para penuntut ilmu.
Bagi kalangan santri, mungkin nama pondok pesantren lirboyo dan ploso sudah sangat tidak asing. Ribuan santri dan alumni sudah pernah merasakan menimba ilmu disana. Namun tidak cukup sampai disitu, kediri juga masih memiliki tempat favorit bagi para pencari ilmu, yaitu kampung inggris pare.

Kampung inggris yang terletak di Desa Tulungrejo dan Pelem Kec. Pare Kab. Kediri itu didirkan oleh Mr Kalend, pria asal Kalimantan yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan pahlawan dari salah satu televisi nasional. Mr. Kalend bukanlah orang yang memiliki cukup biaya untuk bisa meneruskan pendidikannya, sehingga pendidikan di pesantren gontor pun belum sempat diselesaikannya. Namun Mr Kalend belum merasa puas dengan pengetahuan yang dimilikinya saat itu yang membuatnya kembali mencari guru untuk menambah wasannya terutama tentang bahasa.

Bermodal kemampuan bahasa yang dia dapatkan dari pendidikannya di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo, Mr Kalend mencoba kembali memantapkan kemampuan bahasanya dengan berguru kepada Kyai Yazid tokoh agama asal desa tulung rejo yang saat itu menguasai tujuh bahasa. Penguasaan bahasa yang dimiliki oleh Kyai Yazid memang mengundang banyak orang untuk berguru pada beliau.

Dalam satu kesempatan, Kyai Yazid sedang menghadiri undangan di luar kota, sedangkan para muridnya sudah berdatangan di kediamannya. Melihat hal ini, isteri dari Kyai Yazid meminta Mr Kalend untuk menggantikan sementara posisi suaminya yang sedang tidak berada di rumah. Ternyata, awal mengajar inilah yang mendorong Mr. Kalend untuk mengembangkan lembaga bahasa di Pare Kediri, karena ternyata murid yang dia bimbing bisa meluluskan kuliahnya berkat bantuan kemampuan bahasa yang diajarkan oleh Mr. Kalend.

Mr Kalend akhirnya merintis kampung inggris Pare dengan mendirikan kursus Bahasa Inggris yang diberi nama BEC pada tahun 1977. usaha merintis kampung inggris tidak sia-sia, karena saat ini lembaga kursus yang ada di Kampung Inggris sudah mencapai sekitar 150 tempat. Perkembangan yang terjadi cukup signifikan. Dalam setiap tahun bisa dipastikan berdiri tempat kursus yang baru.

Dalam setiap liburan, kampung inggris pare menjadi jujugan para pelajar maupun mahasiswa yang mau memanfaatkan liburannya untuk belajar bahasa inggris. kampung inggris pare menerima sekitar 7000 peserta kursus yang tersebar diberbagai lembaga yang ada diwilayah tersebut saat masa liburan tiba. Hal ini juga tentunya berdampak bagi pendapatan masyarakat asli kampung inggris. Sepanjang jalan anyelir yang membelah desa tulung rejo, cukup banyak berjajar penyedia jasa laundry, internet, warung makan, kost-kostan maupun tempat kursus yang tentunya bisa menghasilkan rupiah yang lebih ketika liburan tiba

Kampung Inggris Tak bergaya barat

mendengar kata inggris, fikiran kita akan terbawa dengan suasana yang cukup glamour dan kebarat-baratan. Itupula yang saya bayangkan sebelum menginjak ke Pare. Tapi ternyata, kampung inggris yang satu ini jauh dari kata glamour maupun kebarat-baratan. Banyak hal yang patut ditiru dari methode yang digunakan oleh kampung inggris pare dalam memberikan pemahaman dan pembelajaran.

Tempat belajar di kampung inggris pare tidak semewah yang dibayangkan. Kegiatan belajar mengajar dilakukan di tempat yang cukup sederhana. Kebanyakan tempat kursus di kampung inggris pare menggunakan ruangan layaknya ruangan tamu yang hanya difasilitasi dengan white board. Bahkan tidak sedikit juga dilakukan di halaman terbuka, atau membuat tempat belajar yang gubuk sederhana yang dibuat menggunakan bambu.

Selain tempat, peraturan yang ada di Kampung inggris pare juga banyak yang membuat saya kagum. Beberapa peraturan yang cukup membuat saya kagum adalah anjuran untuk menggunakan Jilbab bagi muslim. Menurut salah satu tutor di Pyramid Course, peraturan tersebut ditetapkan oleh Mr. Kalend agar tidak sampai pembelajaran bahasa inggris merubah budaya ketimuran yang sudah ada. Bahkan, setiap pembelajaran yang dilakukan di berbagai kursusan, pasti diawali dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan membaca hamdalah bersama-sama. Peraturan ini semuanya tercantum dalam tata tertib yang ada di setiap kursusan yang ada di Kampung inggris.

“ belajar bahasa inggris itu tidak mesti dengan meniru gaya mereka juga, sehingga budaya kita malah terpinggirkan. Itu merupakan salah satu alasan Mr. Kalend menetapkan peraturan tersebut” Ujar Mr. Steve Staf Pengajar Pyramid Course

cara pengajaran di kampung inggris pare, mungkin sangat penting juga untuk menjadi perhatian para pendidik saat ini yang lebih bangga menggunakan gaya-gaya barat dalam pengajarannya. Karena sebenarnya, budaya sangat tidak berpengaruh terhadap kemampuan pengetahuan siswa. Hal tersebut dibuktikan oleh kampung inggris pare yang masih sangat menjaga budaya lokal, namun bisa membuktikan hasilnya dengan meluluskan ribuan alumninya yang sukses dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar